Foto: Ilustrasi tunjangan online (Luthfy Syahban)Jakarta – Kelompok usia 19-34 tahun tercatat paling banyak menggunakan tunjangan online atau P2P Lending. Golongan generasi milenial dan generasi Z ini juga yang paling banyak menunggak utang tunjangan online atau kredit macet.
Dilansir detikFinance, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut usia 19-34 tahun mendominasi tunjangan online. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) Agusman mengungkap outstanding pembiayaan paling besar berada pada kelompok 19-34 tahun dengan takaran 51,52% dari total outstanding tunjangan perorangan.
“Adapun pembiayaan mempunyai kendala didominasi oleh kelompok usia 19-34 tahun dengan takaran 53,48%,” kata Agusman dalam keterangannya. 
Agusman menjelaskan, pada periode November 2024 total utang pinjol berkembang 27,32% year or year menjadi Rp 75,60 triliun. Angka ini naik dari catatan bulan sebelumnya yaitu Rp 72,03 triliun per Agustus 2024.
“Berdasarkan gender borrower, outstanding pembiayaan terhadap gender wanita meraih 54,34% dari total outstanding pembiayaan perorangan,” lanjut Agusman.
| Baca juga: Cara Cek NIK KTP Dipakai Pinjol atau Tidak, Online dan Offline |
Terkait usia yang diperbolehkan menggunakan pinjol sudah dikelola oleh OJK. Aturan gres bagi pengguna financial technology peer to peer (fintech P2P) lending. Syarat tersebut tertuang dalam Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (SEOJK 19/2023). Penerapan hukum gres ini untuk mengembangkan mutu pendanaan dari Lembaga Pembiayaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI).
“Batas usia minimum pemberi dana (lender) dan peserta dana (borrower) merupakan 18 tahun atau sudah menikah dan penghasilan minimum peserta dana LPBBTI merupakan Rp 3.000.000 per bulan,” tulis OJK dalam pemberitahuan resminya.
| Baca juga: Milenial dan Gen Z Paling Banyak Tunggak Utang Pinjol, Ini Datanya |
