Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan kota, stres telah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Tekanan pekerjaan, kemacetan lalu lintas, serta gaya hidup serba cepat membuat masyarakat urban semakin rentan terhadap gangguan mental seperti kecemasan dan kelelahan. Namun, belakangan ini muncul satu tren yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan dan ketahanan pangan, tetapi juga dipercaya mampu menurunkan tingkat stres: urban farming.
Urban farming atau pertanian kota adalah praktik menanam tanaman di area perkotaan, baik di halaman rumah, atap gedung, balkon apartemen, hingga lahan sempit di sela-sela pemukiman. Meskipun skalanya kecil, aktivitas ini terbukti membawa manfaat besar, tidak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi kesehatan mental para pelakunya.
Hubungan Antara Tanaman dan Kesehatan Mental
Banyak studi psikologi dan kesehatan menyatakan bahwa keberadaan tanaman hijau dapat memberikan efek positif bagi psikologis manusia. Melihat warna hijau, menghirup udara segar yang dihasilkan tanaman, hingga menyentuh tanah saat bercocok tanam, semuanya memberikan efek menenangkan bagi otak. 
Sebuah studi dari University of Exeter, Inggris, menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan waktu minimal dua jam seminggu di ruang hijau cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan merasa lebih bahagia. Urban farming menjadi salah satu cara efektif untuk menciptakan ruang hijau pribadi di tengah keterbatasan lahan kota.
Terapi Alam yang Bisa Dilakukan dari Rumah
Urban farming bisa dianggap sebagai bentuk terapi alam (ecotherapy) yang bisa dilakukan siapa saja, bahkan tanpa perlu keluar rumah. Kegiatan seperti menyiram tanaman, memanen sayur sendiri, atau sekadar merapikan pot tanaman bisa menjadi aktivitas yang menenangkan.
Berbeda dengan aktivitas hiburan lain yang bisa menimbulkan stres baru—seperti terlalu lama menatap layar gadget—urban farming justru menghubungkan kembali manusia dengan alam. Kontak langsung dengan elemen alami seperti tanah dan air diyakini bisa menurunkan hormon kortisol (hormon stres) dan meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh.
artikel lain : Sampah Plastik Berdampak pada Sistem Pencernaan Ikan & Manusia
Aktivitas yang Penuh Makna
Urban farming bukan hanya soal menanam dan memanen. Ada proses panjang yang harus dilalui, mulai dari merawat bibit, mengamati pertumbuhannya, hingga melihat hasilnya. Proses ini memberikan rasa pencapaian yang signifikan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Dalam konteks kesehatan mental, memiliki aktivitas yang memiliki tujuan jelas dan hasil nyata bisa memberikan efek terapeutik yang kuat. Seseorang yang mengalami tekanan emosional bisa merasa lebih tenang saat melihat tanaman tumbuh sehat karena jerih payahnya. Ini memberi perasaan “saya mampu” yang penting untuk mengatasi rasa putus asa atau cemas berlebih.
Membentuk Pola Hidup Sehat
Kegiatan urban farming seringkali mengarah pada pola hidup yang lebih sehat secara keseluruhan. Seseorang yang menanam sendiri sayur dan buah di rumah cenderung akan lebih sadar terhadap pola makan. Hal ini berkontribusi pada kesehatan fisik dan juga mental, mengingat bahwa asupan gizi sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis.
Selain itu, kegiatan ini juga membuat orang lebih banyak bergerak. Meski tidak seintens olahraga, aktivitas seperti menggali tanah, mengangkat pot, atau menyiram tanaman bisa menjadi sarana aktivitas fisik ringan yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh.
Membangun Koneksi Sosial
Urban farming juga bisa menjadi media untuk membangun hubungan sosial. Di banyak kota besar, komunitas urban farming bermunculan dan menjadi wadah bagi orang-orang dengan minat yang sama. Bergabung dalam komunitas ini bisa membantu mengurangi rasa kesepian dan menciptakan dukungan emosional yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental.
Kolaborasi dalam mengelola kebun komunitas atau sekadar saling bertukar hasil panen di lingkungan sekitar bisa mempererat hubungan antarwarga dan menciptakan rasa kebersamaan yang positif.
Urban Farming di Tengah Kesibukan
Banyak orang beranggapan bahwa mereka tidak punya waktu untuk berkebun karena kesibukan. Namun urban farming justru menawarkan fleksibilitas. Tidak perlu kebun besar atau waktu khusus berjam-jam. Menanam daun bawang di botol bekas atau merawat beberapa pot tanaman herbal di dapur sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya.
Beberapa tanaman seperti selada, bayam, atau kangkung bisa ditanam dalam pot kecil dan dipanen dalam waktu singkat. Aktivitas ini bisa menjadi “me-time” yang bermanfaat di sela-sela kesibukan kerja atau kegiatan rumah tangga.
Penutup
Urban farming bukan sekadar tren gaya hidup hijau, melainkan solusi nyata bagi kesehatan mental masyarakat urban. Di tengah tekanan hidup kota, aktivitas sederhana seperti menanam dan merawat tanaman bisa menjadi cara alami dan murah untuk mengurangi stres. Dengan manfaat yang luas, tak heran jika urban farming kini semakin diminati sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan seimbang.
Jika kamu belum mencobanya, mungkin ini saat yang tepat untuk memulai. Siapa tahu, dari satu pot kecil itu, bukan hanya tanaman yang tumbuh—tapi juga ketenangan pikiranmu.
