Pada tahun 2023, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, kembali menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun perekonomian nasional melalui dunia investasi. Dalam berbagai kesempatan, termasuk forum-forum ekonomi dan seminar publik, Sri Mulyani terus mengajak anak muda Indonesia untuk mulai melek investasi dan mengambil bagian aktif dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menyoroti perubahan tren global yang mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap literasi keuangan, termasuk dalam pengelolaan aset dan investasi yang bertanggung jawab. Baginya, anak muda bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga calon investor cerdas yang dapat mengubah wajah pasar keuangan nasional.
Akses Mudah, Potensi Besar
Kemajuan teknologi digital dalam sektor keuangan (financial technology/fintech) telah membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak muda untuk mulai berinvestasi. Mulai dari reksa dana, saham, obligasi, hingga instrumen investasi berbasis syariah, semuanya kini bisa diakses cukup melalui ponsel. Sri Mulyani menilai kemudahan ini sebagai momentum penting untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia terus meningkat, dengan mayoritasnya berasal dari kalangan usia di bawah 30 tahun. Ini menunjukkan bahwa semangat generasi muda untuk berinvestasi mulai tumbuh secara signifikan. Namun demikian, Sri Mulyani mengingatkan bahwa investasi bukan hanya soal mencari untung, tetapi juga tentang edukasi, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan yang bijak.
Pentingnya Literasi dan Edukasi Keuangan
Salah satu fokus utama Sri Mulyani dalam mendorong peran investor muda adalah peningkatan literasi keuangan. Ia percaya bahwa pemahaman yang kuat tentang risiko dan potensi dari setiap instrumen keuangan sangat penting untuk mencegah terjadinya keputusan investasi yang impulsif atau keliru.
Melalui sinergi dengan lembaga-lembaga seperti OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan berbagai platform fintech, pemerintah terus mendorong kampanye literasi finansial di kalangan pelajar, mahasiswa, dan generasi milenial serta Gen Z. Program seperti “Yuk Nabung Saham”, “Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)”, dan pelatihan daring investasi terus digalakkan untuk membentuk karakter investor muda yang kritis dan bertanggung jawab.
Membangun Masa Depan Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani juga mengaitkan semangat investasi anak muda dengan pembangunan jangka panjang Indonesia. Ia menekankan bahwa generasi muda yang cerdas secara finansial akan tumbuh menjadi pengusaha, profesional, dan pengambil kebijakan yang mampu menyalurkan modal ke sektor-sektor produktif, termasuk UMKM, infrastruktur, dan energi hijau.
Dengan menjadi investor, anak muda tidak hanya mengembangkan kekayaan pribadi, tetapi juga turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dana yang mereka investasikan dapat membantu membiayai proyek-proyek pemerintah, mendukung startup lokal, hingga memperkuat daya saing pasar modal Indonesia secara global.
Artikel lainnya : Perekonomian Dunia di Tahun 2023 Melambat, Indonesia Yakin Bisa Tumbuh Baik?
Harapan dan Komitmen Pemerintah
Melalui berbagai kebijakan fiskal dan insentif, Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat, transparan, dan ramah bagi investor pemula. Pemerintah juga terus berupaya menyederhanakan regulasi dan memperkuat pengawasan untuk mencegah praktik investasi bodong yang merugikan masyarakat.
Sri Mulyani menegaskan bahwa masa depan Indonesia sangat tergantung pada sejauh mana generasi mudanya mampu mengambil peluang, salah satunya melalui dunia investasi. Oleh karena itu, ia terus mengajak kaum muda untuk tidak takut memulai, tidak mudah tergiur janji keuntungan instan, dan selalu belajar sebelum mengambil keputusan keuangan.
Kesimpulan
Tahun 2023 menjadi momentum penting dalam perjalanan peran generasi muda sebagai investor Indonesia. Dengan bimbingan dari tokoh seperti Sri Mulyani dan dukungan ekosistem digital yang makin berkembang, anak muda diharapkan mampu menjadi agen perubahan ekonomi melalui investasi yang cerdas, etis, dan berdampak.
Melalui investasi, anak muda bukan sekadar penonton, tetapi pemain aktif yang ikut membentuk masa depan bangsa.